Friday, December 14, 2018

Fisika XI (IX) - Fluida

Fluida


Pada BAB ini akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis

Fluida Statis


A. Tekanan dalam Fluida

Didefinisikan sebagai :
Dengan keterangan :
P = Tekanan (Pa atau N/m^2)
F = Gaya
A = Luas Penampang 


B. Massa Jenis

Didefinisikan sebagai :
Dengan keterangan :
ρ = Massa Jenis
V = Volume
m = Massa


C. Tekanan Hidrostatis

Didefinisikan sebagai :
Dengan keterangan :
P = Tekanan (Pa atau N/m^2)
g = Perc. gravitasi
ρ = Massa Jenis
P0 = Tekanan luar (10^5 Pa)
h = Kedalaman



D. Hukum Hidrostatis

Syarat :
- Se-level
- Cairan sama


Dirumuskan sebagai :


Ket :
ρ = Massa Jenis
g = Percepatan Gravitasi
h = Ketinggian


E. Alat Ukur Tekanan


Dirumuskan sebagai :


Ket :
Pd = Tekanan Dalam
Po = Tekanan Luar


F. Hukum Pascal


Dirumuskan sebagai :
Ket :
P = Tekanan
F = Gaya
A = Luas Penampang



G. Hukum Archimedes

Hukum archimedes membicarakan tentang gaya apung. Berikut adalah syarat terjadinya benda terapung, tenggelam, dan sebagian terapung.

Terapung 
- Gaya angkat sama dengan Gaya Berat.
- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida

Sebagian terapung atau Melayang

- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida
- Gaya angkat sama dengan gaya berat.

Tenggelam
- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida
- Gaya angkat lebih kecil dari gaya berat.


Dengan begitu, hukum archimedes dirumuskan sebagai :
Keterangan :
FA = Gaya angkat (N)
Wu = Berat di udara
Wf = Berat di fluida
ρ = Massa jenis
g = Perc. gravitasi
Vc = Volume benda yang tercelup


F. Tegangan Permukaan

Dirumuskan sebagai :
Keterangan :
F = Gaya
L = Panjang Benda
γ = Tegangan permukaan (N/m)



G. Gejala Kapilaritas

Dirumuskan sebagai :

Keterangan :γ = Tegangan permukaan (N/m)
h = ketinggian
g = perc. gravitasi
r = jari jari



Fluida Dinamis


A. Debit

Persamaan dari debit adalah :
Keterangan :
Q = Debit
V = Volume
v = Kecepatan
t = Waktu
A = Luas Penampang 


B. Persamaan Kontinuitas

Dirumuskan sebagai :
Keterangan : 
Q = Debit
V = Volume
v = Kecepatan
t = Waktu
A = Luas Penampang 

C. Hukum Bernoulli 

Hukum Bernoulli dirumuskan sebagai :
Keterangan : 
P = tekanan
A = Luas Penampang
h = ketinggian 
ρ = Massa jenis
v = kecepatan

Persamaan ini sangat berguna dalam penerapannya di fluida dinamis.

D. Aplikasi Hk. Bernoulli I - Teorema Toricelli

Teorema Torriceli membicarakan tentang tabung yang diisi oleh air dan terjadi kebocoran sebagaimana yang digambarkan sebagai berikut :
Maka persamaannya dapat diturunkan dari persamaan bernoulli dengan penurunan sebagai berikut. :
Tekanan yang terjadi pada tabung diatas merupakan tekanan luar, serta pada kondisi pertama sebelum tabung itu bocor, kecepatan awalnya adalah nol. maka persamaannya dapat diubah menjadi :
Karena, massa jenis di kondisi 1 dan 2 adalah sama (toh sama-sama air), maka bisa kita faktorkan sehingga akan saling menghabiskan menjadi sbb :
Dengan begitu, kita bisa pindahkan ruasnya sehingga didapat :

Maka, karena (h1-h2) adalah h3 persamaan kecepatannya adalah : 

Keterangan :
v = Kecepatan
g = Perc. Gravitasi
h = Ketinggian (lihat gambar)
Mengingat gerak parabola, kita dapat mencari jarak dan waktu yang dipancarkan oleh air dengan rumus gerak parabola. Berikut penurunannya :

Pertama kita cari dahulu waktunya, menggunakan rumus GLBB yang sudah di proyeksikan  oleh gerak parabola. Yaitu :

Dalam kasus ini, sudutnya adalah nol derajat, maka sin θ adalah nol. Maka :

Dengan y adalah ketinggian (h1) maka dapat didapat persamaan waktu adalah sebagai berikut :
Keterangan :
t = waktu
h = Ketinggian
g = Percepetan gravitasi.


Ingat bahwa sumbu X pada gerak parabola bergerak secara GLB. Maka kita gunakan rumus GLB. Ingat juga proyeksi vektor pada gerak parabola yang menyebabkan persamaan berikut :

Karena kita sudah mengetahui kecepatannya adalah rumus diatas, kita bisa subsitusikan ke rumus ini menjadi :

Maka didapat jarak terjauhnya adalah :
Keterangan :
x = Jarak terjauh
h = Ketinggian.


E. Aplikasi Hukum Bernoulli II - Venturimeter

Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju fluida. Persamaannya didapat dari persaamaan bernoulli dengan penurunnan sebagai berikut :
Karena tekanan di kedua ruas adalah sama, maka akan saling menghabiskan. Juga, karena cairannya sama, maka massa jenisnya adalah sama  sehingga dapat difaktorkan. didapat:
Ingat, bahwa (h1-h2) adalah h3, maka persamaanya dapat diubah lagi menjadi : 
Untuk mencari kecepatannya, kita dapat meminta bantuan kepada persamaan kontiunitas yang sudah dijabarkan di sub topik B. Didapat bahwa :
Persamaan di atas, dapat disubsitusikan.. Pertama, kita cari v1 dulu. Menjadi :
Maka didapat persamaan v1 dari venturimeter :
Dengan cara yang sama, v2 dari venturimeter adalah :
Dengan keterangan :
v = Kecepatan
A = Luas Penampang
h = Ketinggian

F. Aplikasi Hukum Bernoulli III - Gaya Angkat Pesawat

Pesawat memiliki gaya angkat untuk terbang. Untuk itu, persamaan bernoulli dapat digunakan untuk mengukur gaya angkat itu. Berikut penurunanya.
Karena ketinggiannya adalah sama, maka dapat saling menghilangkan sehingga :
Ingat, bahwa tekanan adalah gaya per luas penampang. Karena luas penampang antar sayap adalah sama, Maka, persamaannya dapat diubah menjadi :
Lalu didapatlah persamaan gaya angkat pesawat sebagaimana berikut :
Dengan keterangan :
F1 - F2 = Gaya angkat pesawat
A = Luas penampang
ρ = Massa jenis
v2 = Kecepatan sayap atas
v1 = Kecepatan sayap bawah.

G. Aplikasi Hukum Bernoulli IV - Pipa Pitot

Dengan asas bernoulli didapat persamaan pipa pitot :
Keterangan :
g = Percepatan Gravitasi
ρu = Massa Jenis Udara
ρr = Massa Jenis Raksa
h = Ketinggian

F. Viskositas ( Gaya Gesek di air )
Dengan itu f strokes dirumuskan sebagai :
Keterangan :
fs = Gaya gesek / f strokes
η = Kekentalan
R = Jari - Jari
v= Kecepatan

No comments:

Post a Comment