Gelombang Mekanik
A. Pengertian dan Definisi
Gelombang Mekanik artinya getaran yang merambat.
Contoh : Gelombang tsunami.
Contoh : Gelombang tsunami.
B. Unsur - Unsur Gelombang
1. Amplitudo (A) → Simpangan terjauh dari titik seimbang.
2.Panjang Gelombang (λ) → Panjangnya 1 Gelombang.
Definisi lain panjang gelombang :
a. Jarak 1 gelombang
b. Jarak 2 puncak / lembah yang berdekatan.
c. Jarak 2 titik yang se-fase.
3. Periode (T) → Waktu menempuh 1 gelombang.
Dirumuskan sebagai :
Ket :
T = Periode
n = Banyaknya gelombang
t = Waktu.
4. Frekuensi (f) → Banyaknya gelombang dalam waktu 1 detik.
Dirumuskan sebagai :
Ket :
f = Frekuensi
n = Banyaknya Gelombang
t = Waktu
C. Hubungan Gelombang dengan Periode dan Frekuensi
Hubungan antara periode dan frekuensi dapat didefiniskan sebagai rumus - rumus dibawah.
Dengan f adalah Frekuensi dan T adalah periode.
D. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut atau omega akan sering digunakan pada BAB ini. Maka dari itu persamaan umumnya yang berhubungan dengan frekuensi dan periode :
Ket :
ω = Kecepatan Sudut
f = Frekuensi
T = Waktu
E. Persamaan Gelombang / Simpangan (y)
Persamaan simpangan didefiniskan sebagai y yaitu :
Ket :
y = Persamaan Simpangan
A = Amplitud
ω = Kecepatan Sudut
t = Waktu
k = Bilangan Gelombang
Dengan catatan penting :
A (+) → Gelombang mulai dari atas
A (-) → Gelombang mulai dari bawah
kx (+) → Arahnya ke kiri
kx (-) → Arahnya ke kanan
Bila simpangan awal ≠ 0, maka ditambahkan θ (Dalam bentuk radian)
Dengan k :
Keterangan :
k = Bilangan Gelombang
λ = Panjang Gelombang
Dan kecepatannya :
Keterangan
v = Kecepatan
ω = Kecepatan Sudut
f = Frekuensi
k = Bilangan Gelombang
λ = Panjang Gelombang
F. Persamaan Kecepatan (v)
Kecepatan merupakan turunan dari simpangan sehingga persamaannya :
Ket :
v = Kecepatan
dy/dt = Turunan pertama dari simpangan
A = Amplitudo
ω = Kecepatan Sudut
k = Bilangan Gelombang
G. Persamaan Percepatan (a)
Percepatan merupakan turunan pertama dari kecepatan dan turunan kedua dari simpangan. Maka persamaannya :
Ket :
dy/dt = Turunan pertama dari Kecepatan
d^2y/dt^2 = Turunan kedua dari simpangan
A = Amplitudo
ω = Kecepatan Sudut
k = Bilangan Gelombang
a = Percepatan
y = Simpangan
H. Sudut Fase
Dirumuskan sebagai :
Dengan :
Θ = Sudut Fase (rad)
ω = Kecepatan Sudut
k = Bilangan Gelombang
t = Waktu
T = periode
λ = Panjang Gelombang
φ = Fase Gelombang
Dengan Beda Sudut Fasenya :
Keterangan :
Θ = Sudut Fase (rad)
Δx = Perbedaan Jarak
λ = Panjang Gelombang
I. Fase Gelombang
Dirumuskan Sebagai :
Keterangan :
φ = Fase Gelombang
t = Waktu
T = Periode
λ = Panjang Gelombang
Dengan catatan :
Titik yang berjarak λ pada gelombang, fasenya sama.
Titik yang berjarak ½ λ pada gelombang, fasenya berlawanan.
J. Gelombang Stasioner
Bagian - Bagian :
Titik perut (P) → Bergetar dengan Amplitudo (A) maksimal
Titik Simpul (s) → Bergetar dengan Amplitudo (A) minimal
Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Ket :
y = Persamaan Gelombnag
Amplitudo Stasioner :
Ket :
As = Amplitudo Stasioner
Letak Simpul :
Ket :
Xn = Letak simpul ke n (1,2,3)λ = Panjang Gelombang
n = Simpul ke (1,2,3)
Letak Perut :
Ket :
Pn = Letak Perut ke n (1,2,3)λ = Panjang Gelombang
Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Ket :
y = Persamaan Gelombnag
Amplitudo Stasioner (As)
Ket :
As = Amplitudo Stasioner
Letak Simpul
Ket :
Xn = Letak simpul ke n (1,2,3)λ = Panjang Gelombang
n = Simpul ke (1,2,3)
Letak Perut
Ket :
Pn = Letak Perut ke n (1,2,3)λ = Panjang Gelombang
No comments:
Post a Comment